Ini Dia Biografi Garibaldi Thohir, Investor Sukses Indonesia
Halo para pembaca! Apakah Anda sedang mencari informasi mengenai biografi Garibaldi Thohir?. Wah, selamat Anda berada di website yang tepat. Karena di artikel sebelumnya kami sudah membahas mengenai Biografi Low Tuck Kwong. Untuk kali ini kami akan memberikan artikel dengan judul Ini Dia Biografi Garibaldi Thohir, Investor Sukses Indonesia. Tanpa berlama-lama lagi, yuk, langsung saja kita simak artikel di bawah.
Garibaldi Thohir, atau lebih dikenal Boy Thohir, telah menjadi pusat perhatian. Saat ini, ia mampu membangun masjid pertama di Indonesia di Los Angeles, Amerika Serikat. Boy Thohir adalah konglomerat di Indonesia dan juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (ADARO). Kakak Erick Thohir ini adalah seorang makelar tanah sebelum menjadi sukses seperti sekarang, dan sempat mendapat izin dari ayahnya Mochamad Teddy Thohir untuk menjadi karyawan.
Perusahaan Pertambangan Batubara Pt. Adaro Energi Tbk. Ia pernah dikabarkan memiliki kekayaan US$1,6 miliar, naik dari Rp 23,4 triliun (nilai tukar: 14.600) setara dengan Nomor ini adalah anak laki-laki. Pada 2019, ia berhasil masuk dalam daftar 17 orang Indonesia terkaya versi Forbes. Namun, tidak ada kesuksesan yang terjadi dalam semalam. Tidak ada perbedaan untuk pria. Dia harus menelan pil pahit kegagalan sebelum dia bisa menikmati hasilnya.
Bocah itu tidak dilahirkan dalam keluarga kaya. Saat masih sekolah, seorang anak laki-laki biasa naik metromini dan becak. Ayahnya, Teddy, adalah seorang karyawan Astra yang berhasil meraih kesuksesannya sendiri sebagai direktur perusahaan. Kegigihan seorang ayah diwariskan kepada anaknya. Setelah mendapatkan gelar MBA dari Northwestern University di Amerika Serikat, Boy ingin bekerja di perusahaan ternama seperti Citibank, American Express atau IBM.
Namun, keinginannya itu dilarang. Akhirnya, pada tahun 1991, ia berpikir untuk mendirikan bisnis properti. Ide itu muncul karena dia tahu Saharjo akan membangun jalan yang menghubungkannya dengan Kungan. Seorang anak laki-laki ingin membangun sebuah gedung yang ingin dia sewa.
Rencananya mendapat izin dari ayahnya dan dia diberi modal. Namun rencana tersebut gagal karena hanya mendapatkan 3.000 meter persegi, namun penguasaan lahan minimal 1 hektar. Ia akhirnya dibawa oleh ayahnya untuk bertemu dengan petinggi Astra International, seperti Theodore Permadi Rachmat dan Edwin Soeryadjaya. Son diminta mempresentasikan idenya tentang peluang bisnis properti di kawasan Casablanca sekarang.
Seorang anak ingat bahwa ayahnya pernah mengatakan sesuatu, yang merupakan salah satu motivasinya untuk berbisnis. "Jika Anda mulai dengan gaji 2 juta dari awal, bagaimana Anda akan mendapatkan kembali hampir 1 miliar modal yang saya habiskan untuk membesarkan Anda?"
Astra diberi kesempatan untuk membebaskan lahan seluas 20 hektar. Sayangnya, kanal itu hanya sepanjang 3 hektar, sehingga ambruk lagi. Akhirnya ia menjadi makelar tanah untuk Astra. Tapi, itulah yang dihadapi seorang anak laki-laki untuk perdagangan berikutnya.
Di tahun 1992 Boy mencoba peruntungannya dengan bergabung dengan PT Allied Indo Coal, sebuah perusahaan pertambangan di Sawahlunto, Sumatera Barat. Namun, kanal terpaksa merugi karena harga batu bara saat itu sangat rendah.
Lima tahun kemudian, Boy Thohir mencoba memulai bisnis pembiayaan kredit sepeda motor bernama PT. WOM Finance memiliki modal tabungan sebesar 5 miliar dan pinjaman bank sebesar 50 miliar rubel. Meskipun tahun Meskipun krisis keuangan melanda pada tahun 1998, Boy tetap bekerja keras untuk mempertahankan perusahaan ini.
Dia hanya seorang makelar tanah yang membuka lahan untuk Astro. Meski gagal menjadi pengusaha properti dan terjebak menjadi calo tanah, justru pengalaman itulah yang akan membuatnya menjadi pengusaha sukses. Lambat laun ia mulai terjun ke dunia bisnis batu bara. Boy mendapat lamaran bisnis batu bara di Sawahlunto dari rekan ibunya, pemilik PT Allied Indo Coal, setelah merelakan mimpinya menjadi pedagang properti.
Saat itu Garibaldi Thohir belum paham tentang batubara. Trial and error ini didasarkan pada asumsi bahwa suatu saat minyak bumi akan habis dan batu bara akan menggantikannya. Awalnya Male hanya diberi 20 persen saham PT Allied Indo Coal. Sayangnya, kinerja perseroan kurang bagus, apalagi saat batu bara masih belum diminati. Akhirnya anak itu gagal lagi.
Sebagai pengusaha, Boy menggunakan uangnya untuk menjalin kemitraan dengan Theodore Permadi Rachmat, Sandiaga Uno dan Benny Subianto untuk membeli saham Adaro dari perusahaan Australia, New Hope.
Nah, itulah artikel yang dapat kami sampaikan hari ini. Bagaimana artikel mengenai Biografi Garibaldi Thohir yang dapat kami sampaikan? Semoga bermanfaat dan Terima kasih sudah membaca artikel kami. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.