Biografi Otto Toto Sugiri, Miliarder Asal Indonesia di Bidang Teknologi
Pada pembahasan kali ini kami akan memulai pembahasan dengan pembahasan yang ringan seputar Biografi Otto Toto Sugiri. Tapi sebelum itu. Saya ingin memberitahukan bahwa kami sebelumnya pernah membahas hal yang serupa tapi tak kalah menarik, yakni pembahasan seputar Berikut Biografi, Biodata, Profil, Jogi Hendra Atmadja, yang sudah bisa anda temukan pada link yang tersedia. Click! untuk kali ini kami akan menyambung pembahasan mengenai Biografi Otto Toto Sugiri, Miliarder Asal Indonesia di Bidang Teknologi yang mungkin sudah anda nanti nantikan.
Lahir 68 tahun lalu (lahir 23 September 1953) di Bandung, pria ini merupakan salah satu miliarder di industri Teknologi Informasi (TI) Indonesia. Toto Sugiri sebelumnya dikenal sebagai orang dingin yang malang di industri. Tak heran jika ia dijuluki sebagai Bill Gates of Indonesia karena pengaruhnya yang besar dalam mengembangkan ekonomi digital di Indonesia.
Siapakah Otto Toto Sugiri
Otto Toto Sugiri atau biasa disapa Toto merupakan salah satu pengusaha yang paling lama berdiri di bidang teknologi. Beliau adalah salah satu pendiri dan Presiden Direktur PT DCI Indonesia Tbk (DCII).
Toto Sugiri sangat menyukai dunia programming. Ia bahkan sempat melewatkan kesempatan untuk belajar kedokteran di Jerman dan pada tahun 1980 ia memilih untuk menempuh pendidikan sarjana teknik elektro di RWTH Aachen University, Jerman. Kemudian dia kembali ke negaranya karena cinta pada ibunya, yang saat itu sedang sakit parah. Toto kemudian menjadi salah satu pengusaha teknologi pertama di Indonesia yang tidak banyak dilihat oleh pengusaha lain saat itu.
Toto Sugiri, yang memulai karirnya di industri ini, memulai proyek pemrograman lokal, program untuk memberikan pinjaman kepada nelayan di Papua dan perangkat lunak untuk perusahaan minyak.
Beliau kemudian bergabung dengan Toto Bank Bali pada tahun 1983 dan diangkat sebagai General Manager Bank Bali. Bank Bali mengembangkan software untuk memudahkan operasional.
Setelah meninggalkan Bali, Toto mendirikan perusahaan perangkat lunak pada tahun 1989, PT Sigma Cipta Caraka, yang ia bangun dengan modal $200.000, atau sekitar $352,6 juta dengan kurs rupiah saat ini (Rp 1.763 per dolar).
Toto menjual 80 persen Sigma ke Telkom Indonesia seharga $35 juta dan menjual 20 persen sisanya pada tahun 2008 seharga $9 juta. Toto Pada tahun 1994, ia mendirikan PT Indointernet (EDGE), penyedia layanan Internet pertama di Indonesia, yang menyediakan akses ke world wide web bagi masyarakat Indonesia. Perusahaan akhirnya go public pada tahun 2021.
Pria dengan ciri khas rambut abu-abu panjang ini mendirikan Balicamp, salah satu cabang dari PT Sigma Cipta Caraka. Balicamp berfokus pada program ejaan bahasa Indonesia untuk Microsoft. Sayangnya, perusahaan ini harus tutup pada 2022 setelah bom Bali.
Setelah itu, Pada tahun 2011, ia dan enam pendiri lainnya mendirikan Data Center Indonesia. PT DCI Indonesia Tbk (DCII) adalah perusahaan informasi pertama dan terbesar di Indonesia. Perusahaan ini menempati peringkat ke-4 di Asia Tenggara sebagai pusat data server dan layanan lokasi pusat data untuk kliennya.
Harta Kekayaan Seorang Otto Toto Sugiri
Keberhasilan Otto Toto Sugiri dalam mendirikan dan mengembangkan DCI Indonesia memungkinkannya untuk mengumpulkan kekayaan yang melimpah. Majalah Forbes yang terkenal menempatkannya di urutan ke-19 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia. Menurut Forbes, kekayaan bersih Toto Sugiri telah mencapai $2,5 miliar atau Rp37,2 triliun (Rp14.861 per dolar).
Harta karun ini adalah buah termanis dari jerih payahnya selama ini. Apalagi saat ini memiliki 29,9% saham atau setara dengan 712,8 juta saham, dan menduduki posisi strategis sebagai presiden direktur DCI Indonesia. Selain itu, saham DCII telah melonjak sejak listing Januari 2021, mencapai Rp59.000. Hal ini tentunya akan membuat kekayaan Bill Gates di Indonesia tumbuh lebih cepat.
Itulah rangkuman biografi Otto Toto Sugiri dari berbagai sumber. Kesuksesan DCII membuat Toto Sugiri menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia.