Inilah Profil dan Biografi Kartini Muljadi, Wanita Terkaya di Indonesia
Kartini Muljadi Lahir pada 17 Mei 1930, ia disebut-sebut sebagai wanita terkaya di Indonesia. Dia adalah satu-satunya pengusaha wanita yang masuk dalam daftar panjang Forbes. Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali sepanjang lini bisnis. Dia adalah seorang profesional dan pengusaha sukses di usia 83 tahun. Tidak pernah ada kata terlambat. Jadi siapa dia? Dia masih memiliki darah Belanda, yang memungkinkan dia untuk belajar di sekolah khusus di sekolah dasar. Ia belajar di dua universitas di Surabaya dan Yogyakarta, kemudian pindah ke ibu kota, Jakarta. Kartini menempuh pendidikan di Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Indonesia.
Sebelum lanjut membaca, kami akan memberikan informasi yang tak kalah menarik, yaitu mengenai Biografi dan Kisah Perjalanan Bisnis Putera Sampoerna, yang bisa Anda klik link sekarang juga. Nah, untuk kali ini, ada info yang pasti sudah Anda tunggu-tunggu, yaitu mengenai Profil dan Biografi Kartini Muljadi, Wanita Terkaya di Indonesia, tanpa basa-basi lagi langsung saja kita simak artikel di bawah.
Perjalanan Karir Kartini Muljadi
Disela-sela kesibukannya kuliah, ia masih menyempatkan diri untuk berkarya di kegiatan sosial yaitu Paguyuban Sosial Tjandra Naya. Organisasi ini bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan dan kesehatan kepada masyarakat kurang mampu.
Kartini akhirnya mendapatkan gelar sarjana hukumnya pada tahun 1958, dan saat itu ia memiliki dua orang anak. Alih-alih terjun langsung ke bisnis dan menjadi sukses, ia melakukan perjalanan panjang dan memulai karirnya sebagai seorang profesional. Kartini memutuskan untuk meniti karir sebagai hakim dan akhirnya diangkat sebagai hakim di Pengadilan Khusus Jakarta. Ia ditugaskan untuk menangani berbagai masalah pidana, perdata dan kepailitan.
Saat itu, hakim Belanda baru saja mengundurkan diri dan digantikan oleh hakim Indonesia. Beberapa waktu kemudian suaminya Jojo Muljadi SS meninggal pada tahun 1973. Kartini berhenti dari pekerjaannya karena merasa penghasilannya tidak cukup. Dengan bekerja sebagai hakim berpangkat Pegawai Negeri Sipil (PNS), ia tidak mampu menutupi kebutuhan keluarganya saat itu. Berbekal pengalamannya yang panjang, ia berusaha mendaftar ujian negara untuk menduduki jabatan notaris. Kartini diangkat sebagai notaris di Jakarta.
Ia mulai mengajar mata kuliah hukum perdata dan acara perdata di berbagai fakultas hukum di Jakarta. Dengan tekad dan dedikasinya, pekerjaan ID-nya membawanya ke puncak karirnya. Dia berubah menjadi notaris senior. Itu menjadi acuan bagi perusahaan-perusahaan besar pada 1970-an dan 1980-an. Di tahun Pada tahun 1990, Kartini memutuskan untuk pensiun dini dengan mendirikan kantor pengacara dan konsultan hukum sendiri. Ia mendirikan sebuah konsultan hukum bernama Muljadi & Rekan.
Berkat kredibilitasnya yang baik sebagai hakim dan notaris, perusahaan konsultan berkembang pesat. Ini melayani tidak hanya perusahaan nasional besar tetapi juga perusahaan multinasional. Di tahun Pada masa krisis ekonomi 1997/1998, Kartini aktif memberikan bantuan hukum untuk menghidupkan kembali sektor perbankan yang terpuruk. Ia kemudian ditunjuk sebagai anggota tim yang bertugas memberikan nasihat hukum kepada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
Ini juga memberikan pendapat dan rekomendasi hukum kepada instansi pemerintah terkait, dan memulai penyelesaian induk dan pembiayaan kembali induk antara BPN dan pemegang saham bank bermasalah. Sumber kekayaan tidak hanya berasal dari kantor hukum. Kedua putranya dikenal sebagai pengusaha sukses. Mereka juga memiliki peran penting dalam kantor ibu, yaitu membantu proses pendirian kantor hukum.
Sebaliknya, Ibu Kartini yang dikenal memiliki banyak rekan kerja di perusahaan besar. Itu menjadi cara untuk membantu kedua putranya tumbuh menjadi pengusaha hebat. Putranya, Handojo Muljadi, pemilik Grup Tempo Scan.
Sedangkan putrinya Diane Muljadi bergabung dengan Tempo Scan. Diane dan suaminya bahkan memiliki perusahaan sendiri, Grup Indica. Perusahaan ini bergerak di bidang media, telekomunikasi, peralatan, rumah produksi, perusahaan rekaman dan juga dalam operasi pertambangan.
Mereka bekerja bahu membahu untuk berkontribusi pada kesuksesan hari ini. Kartini dan keluarganya menjual hampir seperlima Tempo Scan, yang dijalankan oleh putranya Handojo, seharga $218 juta pada Mei 2013.
Forbes menempatkan dirinya dan keluarganya sebagai orang terkaya ke-19 di Indonesia. Dari sinilah, wanita ini disebut-sebut sebagai wanita terkaya di Indonesia karena menjadi satu-satunya wanita yang masuk dalam daftar Forbes. Dia telah menjadi wanita terkaya di Indonesia.
Profil Kartini Muljadi untuk karir kantor hukumnya telah diberikan berbagai penghargaan seperti Pencapaian Capital Life 2004 oleh Presiden Megawati Soekarno Putri. Di bidang bisnis, dia bukan orang yang menjalankan bisnis.
Namun, di balik tangannya yang keren, ia mampu melahirkan berbagai bisnis potensial seperti Tempo Group dan Tempus Scan; Baik koran maupun berbagai minuman energi.
Bagaimana perasaan Anda setelah membaca artikel di atas, apakah Anda menyesal karena baru mengetahuinya? Semoga artikel mengenai Profil dan Biografi Kartini Muljadi bisa menjadi inspirasi kita semua dan dapat membangkitkan semangat agar terus berusaha menggapai impian kita selama ini.