Biografi dan Kisah Sukses Theodore Rachmat
Pada pertemuan kali ini kami akan memulai pembahasan dengan pembahasan yang ringan seputar Biografi dan Kisah Sukses Theodore Rachmat. Namun sebelum itu. Saya ingin memberitahukan bahwa kami sebelumnya pernah membahas hal yang serupa tapi tak kalah menarik, yakni pembahasan seputar Biografi dan Profil Dato Sri Tahir, Kisah Perjalanan Dari Melarat Hingga Menjadi Konglomerat yang sudah bisa anda temukan pada link yang tersedia. Click! untuk kali ini kami akan menyambung pembahasan mengenai Biografi dan Kisah Sukses Theodore Rachmat yang mungkin sudah anda nanti nantikan.
Biografi dan Kisah Sukses Theodore Rachmat
Theodore Rachmat dikenal sebagai pengusaha papan atas asal Indonesia. Namanya berada di urutan teratas daftar orang terkaya di Indonesia. Theodore Rachmat adalah seorang pengusaha atau pebisnis yang membangun bisnisnya dari nol. Pernah menjadi salah satu CEO terbaik dan pengusaha paling sukses, kisah perjalanan bisnis Theodore Rachmat layak untuk didengarkan.
Siapakah Theodore Rachmat?
Theodore memiliki nama lengkap Theodore Permadi Rachmat. Ia adalah seorang pengusaha keturunan Tionghoa yang bernama asli Oei Giok Eng. Ia lahir pada tanggal 15 Desember 1943 di Majalengka, ayahnya bernama Raphael Adi Rachmat dan ibunya bernama Agustinus.
Masa Kanak-kanak Theodore Rachmat
Dia menggunakan nama Teddy Rachmat. Meski Theodore Rachmat lahir di Majalengka, ia menghabiskan masa kecil dan pendidikannya di kota Bandung. Ayahnya bekerja sebagai pedagang dan mengembangkan bisnisnya di Bandung, sehingga dia memindahkan Teddy dan ibu serta saudara laki-lakinya ke sana.
Terlahir dari keluarga terpandang, Teddy atau Teddy Rachmat memulai pendidikannya di sekolah dasar Indonesia-Belanda di mana sebagian besar siswanya menjalani kehidupan ekonomi yang sejahtera.
Lancar Berbahasa Belanda
Di sekolah ini Teddy bisa berbahasa Belanda, dia masih fasih berbahasa Belanda. Dia sangat cerdas dan selalu menjadi salah satu dari 10 siswa terbaik di kelasnya. Setelah lulus SD, Theodore Rachmat melanjutkan ke SMP dan SMA Katolik Aloysius. Di SMP, Teddy adalah salah satu siswa terpandai dan sering masuk tiga besar di kelasnya.
Di sekolah menengah, ia menyukai banyak mata pelajaran dan sering membaca buku-buku yang berkaitan dengan ekonomi bisnis, filsafat, agama, dan hukum. Meski dikenal banyak bermain, ia tetap berada di peringkat 10 kelas.
Setelah lulus SMA, Theodore Rachmat melanjutkan studinya di bidang teknik mesin di Institut Teknologi Bandung (ITB). Di tahun Ia lulus pada tahun 1968 dan menjadi salah satu lulusan tercepat di jurusannya.
Theodore Rachmat Bekerja di Astra
Setelah lulus dari ITB, di tahun yang sama, Teddy bekerja di PT Astra milik pamannya William Soeryadjaya. Meski pamannya adalah orang nomor satu di PT Astra, Theodore Rachmat memulai karirnya dari nol, sebagai salesman di PT Astra. Ketika mereka bergabung, PT Astra baru mulai berkembang saat itu dan masih sangat kecil. Saat itu kantor Astra berupa garasi di Jalan Juanda III No 11.
Saat itu, ada 16 karyawan di Astra, termasuk Theodore Rachmat. Di sini ia membantu pamannya mengembangkan yang saat itu merupakan anak perusahaan Astra. Theodore Rachmat mendirikan perusahaan konstruksi bernama PT Porta Nigra pada tahun 1970 bersama saudaranya. Dia kemudian magang di sebuah perusahaan Belanda bernama Gevehe B.
Mulai Mengelola United Tractors
Setelah magang, Teddy menjadi salesman alat berat di Alice Chalmers Astra, dan pada tahun 1972 ia mulai mengelola United Tractors, anak perusahaan PT Astra, dengan modal $500.000. Di tahun yang sama, atas kiprahnya Teddy diangkat menjadi direktur PT Astra Honda Motor. Di sinilah karir Theodore Rachmat menanjak.
Menjadi Direktur PT Astra Honda Motor hingga CEO Grup Astra
Keterampilan manajemennya yang luar biasa membuatnya diangkat sebagai Presiden PT Astra Internasional pada tahun 1984 sebagai CEO Grup Astra International. Di bawah kendali Theodore Rachmat, Grup Astra menjelma menjadi perusahaan patungan dengan ratusan anak perusahaan yang bergerak di berbagai bidang usaha. Di bawah kepemimpinannya, pertumbuhan bisnis Grup Astra tumbuh pesat. Kepiawaian manajemen Theodorus Rachmat juga patut diacungi jempol.
Menerima Penghargaan Sebagai CEO Terbaik di Indonesia
Teddy percaya bahwa sumber daya manusia merupakan modal terpenting untuk mengembangkan top leader baru di grup Astra, sekaligus membangun budaya yang baik di perusahaan. Maka wajar saja ia meraih penghargaan sebagai CEO terbaik di Indonesia versi majalah SWA. Kinerja bagus Grup Astra di bawah kendalinya membuat pemilik Group Astra William Soeryadjaya, pamannya saat itu, memberikannya hingga 5 persen saham di perusahaan tersebut.
Mendirikan PT Triple A Jaya
Sejak saat itu, Theodore Rachmat mulai mendirikan perusahaan sendiri satu per satu, berkat modal yang diberikan oleh pamannya. Teddy mendirikan perusahaan induk pada tahun 1979 bernama PT Triple A Jaya bersama istrinya Rani Imanto. Berbekal keterampilan kepemimpinan yang handal, perusahaan berkembang pesat dengan berbagai unit bisnis. Model bisnis yang dilakukan Theodore Rachmat adalah mendirikan perusahaan induk dan swasta.
Perusahaan yang ia dirikan, seperti PT Triple A Jaya, mewakili kepemilikan bisnis di dalam Grup Astra. Adapun individu, itu tergantung pada jenis investasi. Salah satu keputusan yang disesalkan Theodore Rachmat dalam karir bisnisnya adalah tidak membeli Astra pada tahun 1998 ketika perusahaan tersebut dilanda kesulitan keuangan. Namun, Theodore Rachmat mendirikan Adira Company dan kemudian menjualnya ke Bank Danamon sebagai tambahan modal untuk membangun grup usahanya.
Mendirikan Sebuah Perusahaan Sendiri
Akhirnya, setelah perusahaan yang dibangun Teddy mulai berkembang pesat, Teddy memutuskan untuk keluar dari Astra dan mendirikan perusahaan sendiri pada tahun 1998 dengan nama Triputra Group yang memiliki cabang di bidang energi, manufaktur, agroindustri, dan dealer sepeda motor. Theodore Rachmat Triputra Group adalah salah satu perusahaan dengan pertumbuhan tercepat dengan pendapatan triliunan rupiah.
Masuk Daftar Orang terkaya di Indonesia
Berkat usahanya, Theodore Rachmat saat ini menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia. Kekayaan Theodore Permadi Rachmat diperkirakan mencapai Rp 21,4 triliun pada 2017 menurut majalah Forbes. Ia juga merupakan salah satu pengusaha atau pebisnis tersukses di Indonesia. Ajaran TP Rachmat adalah judul buku Teddy Rachmat yang berisi tentang kisah atau pengalaman Teddy Rachmat dengan konsep ilmu manajemen dalam membangun organisasi.
Nah, itulah ulasan tentang Biografi dan Kisah Sukses Theodore Rachmat yang dihimpun dari berbagai sumber. Terimakasih sudah membaca artikel kami dan Sampai jumpa di artikel selanjutnya.