Berikut Biografi Sjamsul Nursalim, Orang Kaya di Kasus BLBI
Pada pertemuan kali ini kami akan memulai pembahasan dengan pembahasan yang ringan seputar Berikut Biografi Sjamsul Nursalim, Orang Kaya di Kasus BLBI. Namun sebelum itu. Saya ingin memberitahukan bahwa kami sebelumnya pernah membahas hal yang serupa tapi tak kalah menarik, yakni pembahasan seputar Informasi Biografi dan Sumber Kekayaan Soegiarto Adikoesoemo yang sudah bisa anda temukan pada link yang tersedia. Click! untuk kali ini kami akan menyambung pembahasan mengenai Biografi Sjamsul Nursalim yang mungkin sudah anda nanti nantikan.
Sjamsul Nursalim adalah pemilik Bank Dagang Negara Indonesia (BDNI). Bank tersebut merupakan salah satu bank yang menerima BLBI SKL senilai Rp 27,4 triliun. Di tahun Pada tahun 1997, BDNI runtuh karena krisis keuangan saat itu. Pada tahun 2002, BDNI diterbitkan surat pembayaran oleh BPPN. Syamsul hanya membayar satu triliun tunai. BDNI menggunakan dana BLBI sebesar Rp 248,5 miliar untuk membayar kewajiban Grup Gajah Tunggal.
Sjamsul ditangkap dalam kasus BLBI. Pada Mei 2008, jaksa mengungkapkan bahwa tunggakan kepala BDNI adalah US$660. Pada April 2017, nama Sjamsul Nursalim kembali mencuat setelah KPK menetapkan Syafruddin Arsyad sebagai tersangka kasus BLBI. Syafrudin dianggap menikah dengan Sjamsul Nursalim. Kepada Sjamsul Nursalim, pemegang saham pengendali Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI) tahun 2004, ia menerbitkan Surat Pemenuhan Kewajiban Pemegang Saham atau Surat Keterangan Lunas (SKL).
Membayar Lunas Utang BLBI
Sjamsul Nursalim disebut-sebut telah membayar utang negara kepada Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) sebesar Rp 517,7 miliar. Pelunasan utang akan dilakukan dua kali pada November 2021 dan Juni 2022.
"Pembayaran kas negara dilakukan melalui Panitia Urusan Piutang Masyarakat (PUPN) DKI Jakarta," kata Kepala Satgas BLBI Ronald Silaban dalam keterangan tertulis, Rabu (15/6).
Rio mengatakan, pembayaran itu dilakukan setelah satgas BLBI mengumpulkan tagihan dari tahun lalu. Tahun lalu, 18 November, Sjamsul membayar utang sebesar Rp 150 miliar.
Sjamsul kemudian melakukan pembayaran kedua sebesar Rp 367,7 miliar. Pada tambahan angsuran kedua ini, total utang BLBI Sjamsul kepada negara akan dibayarkan, termasuk biaya pengelolaan pengelolaan piutang negara sebesar 10%.
Bisnis Seorang Sjamsul Nursalim
Menurut Forbes 2021, Sjamsul Nursalim masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia. Dia berada di peringkat ke-47 dengan kekayaan diperkirakan $880 juta. Sjamsul tumbuh di lingkungan bisnis. Ayahnya memulai pabrik penggilingan karet di Teluk Betung, Lampung pada tahun 1951. Latar belakang inilah yang menginspirasi pria kelahiran Lampung ini untuk memulai karirnya di industri pengolahan karet.
Ia kemudian bergabung dengan NV Hok Thay Hin, sebuah perusahaan yang memproduksi ban sepeda dan ban dalam. Perusahaan ini merupakan cikal bakal PT Gajah Tunggal Tbk yang diketahui telah memulai kegiatan usahanya pada tahun 1953.
Sjamsul kemudian melebarkan sayapnya ke bisnis properti, batu bara, dan ritel. Perusahaan memiliki 51% saham di perusahaan ritel Mitra Adiperkasa. Perusahaan ini memiliki hak penjualan untuk 150 merek ritel di Indonesia seperti Zara, Starbucks, Reebok, Sogo, Topshop, Steve Madden. Jumlah toko ritel perusahaan ini telah mencapai lebih dari 2.000 unit.
Di tahun Didirikan pada tahun 1994, perusahaan dengan kode saham MAPI ini menerbitkan saham pertamanya pada 10 November 2004. Saat itu, 500 juta saham ditawarkan ke publik dengan harga Rp 625 per saham.
Salah satu putra Jamsul adalah Susanto Nursalim atau William Lim. Dia sudah lama disiapkan oleh Jamsul, bisnis keluarga Gurita "Putra Mahkota". Lulusan University of California, Berkeley ini menjabat sebagai CEO Tuan Sing Holdings, yang membawahi 80 anak perusahaan dan tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Singapura (BES).
Mr Singh Holdings adalah perusahaan yang sangat dihormati di Singapura. Habitat Properties Ltd, salah satu pengembang real estate terkemuka, adalah pengembang dari beberapa proyek terkemuka seperti Century Woods, University Park, Reservoir Villas, Royal Court, Anderson Grindon dan St. Martin's Residence.
Istri Sjamsul Nursalim, Itjih Sjamsul Nursalim atau Go Geok Lian tercatat dalam daftar pemegang saham Tuan Singh, yang dikendalikan oleh Nuri Holdings Limited. Perusahaan terakhir dikendalikan oleh Liem Mei Kim, putri Sjamsul Nursalim. Di tahun Di tahun Menurut data laporan keuangan terbaru yang diterbitkan pada bulan Februari 2007, Tuan Singh memiliki kekayaan bersih sebesar $574,6 juta, pendapatan kotor sebesar $425 juta dan laba bersih sebesar $14,3 juta.
Pada 1980-an, Sjamsul menjadi Direktur Utama BDNI dengan 50% saham. Sisanya dimiliki oleh Djaya Development Corporation yang dimiliki oleh PT Nusantara Duta Development Corporation dan Hamengkubuwono IX. BDNI didirikan di Medan pada tahun 1945 dan menjadi bank devisa pada tahun 1955.
Bank juga telah bermitra dengan PT Asuransi Binadaya Nusa Indah untuk menyediakan asuransi bagi deposan, dan telah bermitra dengan PT Telkom dan Perusahaan Listrik Negara untuk layanan pembayaran tagihan listrik dan telepon. Selain itu, BDNI telah bermitra dengan bank Jepang Dai-Ichi Kangyo Bank Ltd untuk membentuk perusahaan bernama PT Bank Dai-Ichi Kangyo Indonesia.
Namun perjalanan wirausaha BDNI tidak mulus. Selama krisis mata uang 1997-1998, Bank Indonesia (BI) mengeluarkan hibah yang disebut BLBI kepada banyak bank di ambang kebangkrutan, termasuk BDNI.
Nah, Itulah sedikit informasi mengenai Biografi Sjamsul Nursalim yang dapat kami sampaikan. Semoga artikel di atas bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih sudah membaca artikel kami dan Sampai jumpa di artikel selanjutnya.